Laman

Kenapa banyak orang yang menolak hadits yang mulia ini

0   comments

 HADITS TENTANG JENGGOT


 Mari kita perhatikan Ke enam hadits ini


1. dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى
Potong pendeklah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Muslim no. 623)


2. dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى
Selisilah orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan biarkanlah jenggot.” (HR. Muslim no. 625)

3. dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
أَنَّهُ أَمَرَ بِإِحْفَاءِ الشَّوَارِبِ وَإِعْفَاءِ اللِّحْيَةِ.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong pendek kumis dan membiarkan (memelihara) jenggot.” (HR. Muslim no. 624)

4. dari Abu Huroiroh radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ
Pendekkanlah kumis dan biarkanlah (perihalah) jenggot dan selisilah Majusi.” (HR. Muslim no. 626)

5. dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْهَكُوا الشَّوَارِبَ ، وَأَعْفُوا اللِّحَى
Cukur habislah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Bukhari no. 5893)

6. dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ ، وَفِّرُوا اللِّحَى ، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
Selisilah orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis.” (HR. Bukhari no. 5892)

Ulama besar Syafi’iyyah, An Nawawi rahimahullah mengatakan, ”Kesimpulannya ada lima riwayat yang menggunakan lafazh "membiarkan jenggot tersebut sebagaimana adanya.” (Lihat Syarh An Nawawi ‘alam Muslim, 1/416, Mawqi’ Al Islam-Maktabah Syamilah 5)

Kalimat mana yang tidak kita pahami dengan menggunakan bahasa indonesia. di dalam penulisan hadits tersebut sangatlah jelas tidak perlu kita mentakwil jenggot dengan kata "kejantanan" misalnya. atau kumis ditakwil dengan kata kedewasaan misalnya, atau lain sebagainya. namun kenapa sebagian orang beranggapan bahwa saya tidak suka memanjangkan jenggot atau ada orang yang mengatakan "semakin panjang jenggot maka semakin bodoh". Pada hakikatnya ini adalah pengingkaran terhadap hadits nabi, walaupun dia seseorang yang membawa nama baik islam. tapi kenapa hadits yang mulia ini tidak kita terima begitu saja tanpa ada udzur syari yang jelas. siapa kita yang merasa dirinya jauh lebih tau dari pada imam bukhari dan Imam muslim.

Maka diakhirat kelak nanti kita akan dipertanyakan tentang apa yang telah kita lakukan dihadapan Allah Taala. maka bersiaplah.......

CELANA DIBAWAH MATA KAKI/ SIAPA DI ANTARA KITA YANG MERASA LEBIH TAU DARI PADA IMAM BUKHARI SANG PERAWI HADITS

0   comments



Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِى النَّارِ

“Kain yang berada di bawah mata kaki itu berada di neraka.” (HR. Bukhari no. 5787) sebenarnya hadits ini dari nashnya sudah tegas jika di terjemahkan "kain yang berada dibawah mata kaki itu berada di neraka."

siapa di antara kita yang tidak faham menggunakan bahasa indonesia dengan standart EYD yang baik?, dan siapa pula orang islam yang tidak kenal dengan imam bukhori sang periwayat hadits yang terkenal di zaman dahulu yang telah banyak meriwayatkan hadits sampai hingga saat ini kita bisa melakukan gerakan sholat karena adanya para ulama seperti beliau yang hingga kini haditsnya telah banyak sampai kepada kita.

Maka saya sarankan banyak-banyak belajarlah, banyak kitab-kitab yang belum kita baca. siapa kita yang merasa lebih tau dari pada mereka. maka bersiaplah kita nanti diakhirat akan berhadapan langsung dengan Allah taala

Walauun sang penulis menyadari bahanya taqlid. tapi bukan berarti kita harus menolak hadits ini......

5 KAIDAH FIQIH BAGI PEMULA

0   comments

MULIA DENGAN MANHAJ SALAF

0   comments

PENTINGNYA TAUHID DAN MENELADANI ROSULULLAH

0   comments

Dia bernama Ahmad bin Zaini Dahlan yang tuduhannya merubah sudut pandang orang banyak kepada dakwah salafiah

0   comments

Dia bernama Ahmad bin Zaini Dahlan, Lahir di Mekkah pada thn 1232 H, Mengajar dan berfatwa disana.
Dia ber-Madzhab Syafi'i, memiliki beberapa karya tulis dalam bidang sejarah, 'Aqidah, dan Nahwu.
Dia wafat di Madinah pada tahun 1304 H.

Dia sangat berperan aktif dan memiliki Andil besar dalam menyebarkan Kebohongan dan Tuduhan Kosong terhadap Dakwah Salafiyyah dan para pembelanya, sehingga menyebar Luas dikalangan manusia, Khususnya para jama'ah haji yg datang dari berbagai Penjuru dunia.

Syaikh Muhammad Rasyid Ridha rahimahullah berkata:
"Sesungguhnya Dahlan bukanlah seorang yg Ahli dibidang Hadits, Sejarah, dan Ilmu Kalam.Dia hanyalah Taqlid kpd orang-orang yg juga Taqlid dan hanya Menukil dari kitab2 Mutaakhirin.."[al A'lam 1/129-130 oleh az Zirikli].

Kitab2 Dahlan diantaranya:
1.kitab Khulashatul Kalam.
2.Kitab Fitnah al Wahhabiyyah.
3.Ad Durar as Saniyyah fi ar Raddi' 'Ala al Wahhabiyyah.
Kitab2x yg berisi Kedustaan2x yg Keji & Mungkar..
Sumber Rujukan di Nukil dari:
Buku "Meluruskan Sejarah WAHHABI"/Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as Sidawi/Pustaka al Furqon.
---------------------------------------

"Sebagian para Ulama Makkah yg mulia mengatakan, 'Karya2x Dahlan adalah seperti Bangkai, tidak ada yg memakan-nya kecuali orang yg terdesak.Sungguh telah banyak para Ulama dari India, Iraq, Nejed dan selainnya yg membantah dan Menyingkap Kesesatannya.."[Al Bayan wal Isyhar, hlm.45].

Pertama , kitab Dahlan yg berjudul lengkap:
'Khulashatul Kalam fi Bayani Umara al Balad al Haram, dicetak oleh Maktabah al Kulliyat al Azhariyyah, Kairoa. Tahun 1397 H.

Didalam kitab ini dia membicarakan tentang Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah secara cukup panjang lebar..
"Kitab ini sarat dengan Kesalahan dan KEBOHONGAN.."[Syaikh Abdul Alim Abdul Azhim rahimahullah/di Footnote Muhammad bin Abdul Wahhab Mushlik Mazhlum hlm.33].

Syaikh Ahmad bin Ibrahim bin Isa rahimahullah memiliki Kitab BANTAHAN terhadap penyimpangan isi kitab Dahlan ini, berjudul ar Radd 'Ala Ma ja'a fi Khulashatil Kalam mina Tha'ni 'Ala Wahhabiyyah wal Iftira' Li Dahlan..[Lihat Masyahir Ulama Nejed hlm.260].
juga,
Syaikh Dr.Nashir bin Abdul Karim al 'Aql juga telah membantah secara ringkas dalam kitabnya, Islamiyyah La Wahhabiyyah hlm.179-195].
Wallahu a'lam

Sumber: Ibid.
Kitab Dahlan ini (Khulashatul Kalam), dikomentari oleh Syaikh Muhammad Rasyid Ridha rahimahullah:
"...Diantara para Pencela Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yg sudah tersohor adalah Mufti Makkah Mukarramah, Syaikh Ahmad Zainal Dahlan, yg menulis sebuah Risalah yg seluruh permasalahannya berkisar pada dua poros:
pertama: Kedustaan dan Tuduhan terhadap syaik ibnu Wahhab rahimahullah.
Kedua.: Kejahilan, yaitu dgn menyalahkan beliau dalam masalah yg Kebenaran berpihak pada dirinya.

Kitab ini dibagikan kpd para Jama'ah haji yg datang dari seantero dunia dgn bantuan para Pemimpin Mekkah dan orangcx kenegaraan..." [Kata pengantar Syiyanah Insan 'an Waswasah Syaikh Dahlan/Syaikh Muhammad Basyir al Hindi: 7 secara ringkas].
Wallahu a'lam..

Sumber Ibid.
Kedua :tentang kitab Dahlan yg kedua yg berjudul:
'Fitnah al Wahhabiyyah'
Syaikh Mansyur Hasan Salman rahimahullah berkata:
"Dalam kitab ini, Penulisnya membicarakan apa yg tidak diketahui dan banyak Menukil berita burung: si Fulan bilang begini, diceritakan dari Fulan, maka bila benar maka hukumnya begini dan begini.Anggaplah bahwa Penulisnya tidak membaca kitab2x Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah atau mendengar tentangnya, bukankah sewajibnya bagi dia untuk mengecek terlebih dahulu.
Namun, kalau Kedengkian dan Kebutaan telah Menyopir, maka masalahnya menjadi lain.. Laa haula wala quwwata illa billah.." [Kutub Hadzara Minha Ulama: 1/252].
Wallahu 'alam..

Sumber: Ibid.
Kitab yg ketiga Dahlan (yg berjudul: ad Durar as Saniyyah fi ar Raddi 'Ala al Wahhabiyyah) - kitab ini telah di terjemahkan di Indonesia dgn judul 'Mutiara Bercahaya Dalam Menolak Paham Wahabi' terbitan PT.Garoeda Buana Indah, Pasuruan Jawa Timur), merupakan kitab Dahlan yg sangat Populer dan isinya tidak jauh berbeda dgn kitab Khulashatul Kalam yg dijadikan Referensi Primer oleh penulis Artikel..

Syaikh Muhammad Rasyid Ridha rahimahullah berkata:
"Kitab ini berkisar pada dua poros:
Poros Kedustaan terhadap Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, dan Poros Kejahilan dgn Menyalahkan beliau dalam masalah yg Kebenaran bersamanya..." [Lihat Kata Pengantar Shiyanah Insan 'an Waswasah Syaikh Dahlan, hlm.12].

Dan kitab Dahlan ini banyak dibantah oleh banyak para Ulama2x dgn mereka membuat Kitab2x Bantahan, utk Membantah keras Kitab Dahlan yg pada hakikatnya Berisi Kedustaan dan Tuduhan2x keji..
Diantaranya adalah..
(Bersambung Insya Allah..)

Sumber: Ibid.
(sambungan)
bismillah..

kitab yg Penuh Kedustaan yg Keji terhadap Dakwah Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah Telah dibantah secara Ilmiah oleh para Ulama terkemuka, diantaranya:

1.Muhammad Basyir as Sahsawani rahimahullah , seorang Ahli Hadits India, dalam Kitabnya yg Bagus sekali berjudul: "Shiyanah Insan 'An Waswasah Syaikh Dahlan".
Dalam Muqddimahnya, beliau Menyifati Buku Dahlan ini sebagai Kitab yang BATHIL, HINA dan Rendah, Penuh dengan KEBOHONGAN dan Kebathilan..."[Syiyanah Insan 'an Waswasah Syaikh Dahlan hlm.20].

2.Syaikh Shalih bin Muhammad asy Syisyri rahimahullah dalam Kitabnya "Ta'yid al Malik al Mannan Fi Naqdhi Dhalalat Dahlan", dicetak oleh Dar al Habib, thn 1421 H, Tahqiq Dr.Muhammad bin Nashir as Syisyri, kata Pengantar Syaikh Dr.Shalih bin Fauzan al Fauzan.
Dalam Muqaddimahnya beliau berkata:
"Pada tahun pertama di Abad 14, telah datang kpd kami sebuah Risalah yg Hina dan Ucapan2x Kotor Lagi Keji berjudul:
ad Durar as Saniyyah fi ar Raddi 'Ala al Wahhabiyyah buah Karya Mufti Makkah, yg Judul sepantasnya adalah..
Adh Dharar as Samiyyah Li Ihlak Ummah Muhammadiyyah .

Dia Melumuri Kitabnya dengan KEDUSTAAN, TUDUHAN KOSONG, dan Menganjurkan Do'a kepada Ahli Kubur, Menghalau Ahli Tauhid dengan Modal Kedustaan dan Kekejian, dan Memenuhi Halaman Kitabnya dengan Dongeng2x, Impian dan Khurafat.
Setiap Orang ber-Akal yang Membacanya pasti dapat Mengetahui bahwa itu adalah Kebathilan yg tidak diragukan, apalagi bagi orang yg Memiliki Ilmu Pengetahuan..."[Ta'yid al Malik al Mannan fi Naqdhi Dhalalat Dahlan hlm.23-24].
Wllahu Ta'ala a'lam..

Sumber: Ibid.
 
Mati, Meminta Syafaat, Kebutuhan, Kelonggaran, dan Keselamatan dari Petaka yg Tengah Menimpa, serta Perkara2x Lainnya yg dia Tunagkan dalam Tulisannya yg Penuh dengan Syubhat berjudul : "ad Durar as Saniyyah , Judul ini tidak sesuai dengan Isinya, yg Tepat adalah : "ASY SYUBAH AD DAHLANIYYAH FI MU'ARADHAH AL KITAB WA SUNNAH ..." [Fathul Mannan Fi Naqdhi Syubah adh Dhal Dahlan hlm.59].

Kesimpulannya, Kitab Dahlan ini (ad Durar as Saniyyah fi ar Raddi 'Ala al Wahhabiyyah) Berisi:
Pemutar balikkan Fakta yg dibangun Oleh Penulisnya diatas pondasi Kejahilan terhadap Dakwah Wahhabiyyah -tidak, Demi Allah, tetapi Dakwah Sunniyyah Salafiyyah- dia membolehkan Do'a kepada selain Allah dari kalangan para Nabi dan Orang2x yg Shalih yg Telah Meninggal Dunia, meminta Pertolongan kepada mereka dan Wisata Spiritual ke Kuburan mereka utk Ber-Do'a disana, dan dia Melumuri Kitabnya tersebut dengan Hadits2x Bathil dan cerita, Syair dan Impian yg Semu, serta berdalil dengan Dalil2x yg Shahih Namun Bukan Pada Tempatnya..Wallahul Musta'an.
Hanya Kepada Allah Ta'ala kita Mengadu.

Para Ulama2x Lainnya yg berpatisipasi dalam membantah dan Membongkar Kebohongan Dahlan adalah:

1.Syaikh Abdul Karim bin Fakhuruddin rahimahullah dalam sebuah Kitab yg berjudul: "al Haq al Mubin Fi ar Raddi 'Ala al Lahhabiyyah al Mubtadi'in, yg dicetak oleh percetakkan al Anshariyyah di Delhi .

2.Syaikh Sulaiman bin Sahman memeliki buku berupa Bait berjudul "al Mawahib ar Rabbaniyyah Fil Instishar Li ath Tha'ifah al Wahhabiyyah wa Raddi Adhalil asy Syubah ad Dahlaniyyah", Isinya Lebih dari Lima Ratus Bait..[Da'awi al Munawi'in Li Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab hlm.51 oleh Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdil Lathif].
Wallahu a'lam..

Semoga Allah Ta'ala Merahmati Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah tatkala
Mengatakan:
"Semua Bentuk KESYIRIKAN dan beragam Corak KEBID'AHAN dibangun diatas KEBOHONGAN dan TUDUHAN DUSTA.Oleh karenanya, setiap orang yg Semakin jauh dari TAUHID & SUNNAH, maka dia akan Lebih Dekat kepada KESYIRIKAN, KEBID'AHAN & KEDUSTAAN.." [Iqtidha' Shirath Mustaqim: 2/281].

dan Alangkah Benarnya Ucapan al Hafizh Ibnul Qayyim rahimahullah:
"Janganlah engkau Takut akan TIPU DAYA Musuh..Karena Senjata mereka Hanyalah KEDUSTAAN..." [Al Kafiyah asy Syafiyah no.198].